RESENSI NOVEL HUJAN


1.    Indentitas Buku

Judul buku              : Hujan
Warna sampul         : Biru muda dan putih
Ilustrasi sampul : Ditengah-tengah sampul ada tulisan judul novel dengan warna putih,                                tulisan tersebut di buat seolah-olah dari bekuan air yang membentuk                                   bayangan diatas genangan air yang terbentuk karena hujan.

Penulis                    : Darwis Tere Liye
Penerbit                  : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan                  : ke-1, Januari 2016
Tebal Halaman       : 318 halaman
Ukuran                   : 23 cm
ISBN                      : 978-602-03-2478-4

2.    Resensi Buku
Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.
Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia. Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.
Selama hampir satu tahun Lail dan Esok tinggal di pengungsian, mereka tidak terpisahkan, orang-orang mengenal Esok dan Lail. Mereka berdua juga membantu para petugas pengungsian. Hingga akhirnya pemerintah mengumumkan untuk menutup tempat pengungsian, hal ini membuat Esok dan Lail berpisah. Lail akan ditinggal di panti sosial sedangkan Esok ternyata di adopsi oleh salah satu keluarga. Ternyata di panti sosial Lail mendapat teman sekamar yang ceria, lucu dan penuh semangat bernama Maryam, ia memiliki rambut kribo yang halus. Di panti sosial terdapat beberapa peraturan yang harus dilaksanakan oleh Lail dan Maryam.
Lail terkadang rindu pada Esok, hingga akhirnya mereka memiliki jadwal pertemuan rutin, hanya sebulan sekali, namun bagi Lail itu sudah lebih dari cukup. Mereka bertemu untuk berbagi cerita aktivitas mereka masing-masing. Sayangnya jadwal rutin itu harus berubah saat Esok harus melanjutkan pendidikannya di Ibu Kota, mereka hanya bisa bertemu saat liburan semester saja. Lail menyibukkan dirinya dengan aktivitas yang bermanfaatnya. Lail dan Maryam mendaftar diri dalam Organisasi Relawan dan mereka merupakan Relawan termuda. Kesibukannya membuat Lail mampu mengalihkan rindunya
Singkat cerita ternyata Esok tengah mengerjakan sebuah kapal luar angkasa yang akan membawa penduduk bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana yang lebih besar dari gunung meletus, bencana itu adalah suhu bumi yang akan semakin lama semakin panas karena kerusakan stratosfer yang diakibatkan oleh keegoisan manusia. Kecerdasan Esok membuatnya terlibat dalam proyek pembuatan kapal ini. penduduk yang dapat pergi meninggalkan bumi juga tidak semua, mereka dipilih secara acak. Sayangnya Esok memiliki dua tiket dalam kapal tersebut, suatu ketika Wali Kota datang pada Lail, memintanya untuk memberikan tiket itu pada Claudia anak Wali Kota apabila Lail mendapatkan tiket itu dari Esok. Terjadi kesalahpahaman dalam hal ini.
Lail membutuhkan kepastian Esok, satu hari sebelum pengumuman resmi dari pemerintah, Lail sama sekali belum mendapat kabar dari Esok, perasaannya kalut. Hingga pada  detik-detik menjelang penerbangan kapal ini Lail justru memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi ingatan, Lail ingin menghilangkan semua bebannya, menghapusnya dari ingatannya.Esok yang ternyata tengah menjalani proses pemindahan data hingga tak bisa menghubungi Lail, tak dapat menghentikan proses operasi itu, sekalipun ia telah membuat banyak teknologi canggih diseluruh dunia, Esok terlambat untuk mencegah Lail melakukan hal itu. Esok tak ingin Lail melupakannya.
Namun akhirnya pada detik-detik terakhir, sebelum alat modifikasi itu bekerja Lail memutuskan untuk memeluk erat semua kenangan menyakitkannya. Benang merah yang menandakan kenangan menyakitkan telah berubah menjadi benang berwarna biru. Lail tidak melupakan Esok. Hari itu juga pemerintah mengumukan penerbangan kapal luar angkasa itu, Lail dan Esok tetap tinggal di bumi bersama-sama, satu bulan kemudian mereka menikah. Elijah, fasilitator Lail diruang operasi mengerti bahwa bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

3.    Keunggulan dan Kelamahan Buku
Kelebihan fisik dari novel Hujan ini adalah sampul dan warnanya bagus sehingga kesan awal pembaca akan merasa tertarik untuk membaca. Kisah ceritanya menarik untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati pembaca. Alur cerita yang mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama. Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat. Untuk remaja yang suka dengan sains dan teknologi, buku ini dapat dijadikan rekomendasi. Isi novel ini mudah dipahami oleh pembaca karena bahasa yang digunakan komunikatif, selain itu juga puitis sehingga menambah nilai estetik novel ini yang akan semakin membuat pembaca mendalami alur cerita.
Kekurangan dari novel ini hampir tidak ada. Tapi, bagi saya sendiri saat saya membaca bagian awal agak bosan. Namun, setelah lanjut ke halaman halaman berikutnya ceritanya akan menarik.

4.    Nilai/pesan
Nilai yang bisa diambil adalah, belajar tegar menghadapi permasalahan, terus melangkah maju meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul. Belajar menghargai hidup, menghargai persahabatan serta belajar memahami keikhlasan. Selama masih ada waktu, isilah dengan kegiatan yang bermanfaat. Melupakan bukanlah solusi bijak mengatasi kesedihan. Solusi terbaik adalah  menerima segalanya agar tidak jadi beban.


Postingan populer dari blog ini

UYON-UYON

CERKAK